Petualangan gue yang kali ini ga begitu jauh, cuman di sekitar Batu aja. Keindahan kota pendidikan Malang alias tempat gue kuliah itu ternyata luar biasa istimewa dan lebih dari apa yang gue bayangkan. Dan bener-bener gue ga nyesel kuliah di sini. Di kelilingi begitu banyak Gunung, di tambah suhu udara yang sejuk dan dingin, ditambah dengan panorama keindahan alam yang bisa di kunjungi setiap saat.
Niatnya kali ini kita emang buat survey buat tempat camping kita nanti pas ospek jurusan, Master Generation dan Master Camp. Pokoknya itu acara yang keren banget. Kenapa tujuan kita kesini? well emang sih pas angkatan kita alias taun lalu itu kita campingnya ga di Coban Rondo melainkan di Coban Rais, yang sumpah siangnya panas banget dan malem nya dingin banget, terjadi suatu perubahan cuaca yang ekstrim, dimana jam 5 pagi itu udah terang benderang, ya karena denger-denger venue di sana much much better, so why not, kita langsung coba aja kan kesana.
Perjalanan kita tempuh sekitar, bisa dikatakan antara 35-40 menit kayanya. Agak jauh juga sih, alun-alun batu masih ke sanaan lagi, payung masih terus lagi. Lumayan dingin juga disana waktu itu pagi-pagi. Kita semua panitia yang ikut survey disuruh kumpul jam 6 pagi, tapi gue udah tau berhubung kapelnya Fani dan Co Acara nya Irvan, paling cepet juga jalan setengah 8, dan benar saja kita jalan jam 8 pagi.
Sampe disana sekitar jam 9 kurang setelah beberapa orang sempat minta izin buat mengisi bensin terlebih dahulu. Cukup mengagetkan, setibanya kita disana ternyata kita harus membayar biaya masuk terlebih dahulu, 8500 per orang. Kebetulan waktu itu gue masih ga punya masalah dengan keuangan, so kita lanjut aja. Dengan 10 motor, 20 orang panitia kita semua bareng-bareng masuk dan langsung menyusuri jalan ke camp site.
Ada beberapa camp ground yang bisa kita tempatin, dan yang cukup mengagetkan, biaya camping disana tidak dihitung dari jumlah tenda ataupun berapa jumlah camp ground ataupun berapa lama kita camping, hanya biayanya 7000 perorang. Kalo dipikir-pikir kayanya boleh juga tuh camping disitu 4 taun kuliah daripada mahal-mahal bayar kost kan :p
Setelah cukup jauh sampe ke atas kita sempet mikir buat ngambil camp ground 9, 10 dan 11, walaupun akhirnya setelah beberapa rapat diputuskan kesian anak TKP nya yang kerjaannya ngangkat ngangkat kalo bener-bener di atas gitu, ditambah jalan motornya yang ga friendly banget, kanan tanah kiri jurang, dan ga kebayang seandainya terjadi hujan nantinya.
Selesai survey dan booking tempat disana, akhirnya kita memutuskan untuk refreshing dan jalan-jalan, hitung-hitung mumpung kita di Coban Rondo. Tanpa sadar akhirnya tibalah kita di bawah air terjunnya disana.
Seinget gue sih ceritanya gini.
Legenda Coban Rondo
Tersebutlah seorang wanita yang bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, dia dinikahi oleh Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro. Setelah 36 hari menikah, mereka berkunjung ke Gunung Anjasmoro, akan tetapi orang tuanya Dewi Anjarwati melarang perjalanan tersebut karena mereka baru 36 hari menikah, tapi keduanya akhirnya pergi diem-diem. (Kaya kawin lari gitu ceritanya, tapi enggak juga sih)
Terus ternyata di perjalanan, mereka bertemu dengan Joko Lelono yang tak disangka-sangkat ternyata suka, ya mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama lah sama Dewi Anjarwati, terus dia mau ngerebut si Dewi ini dari si Raden. Terus akhirnya si Raden di tantang buat battle sama si Joko, gatau battle apa, mungkin rap, atau beat box atau dance atau stand up comedy gitu kali. Nah sebelum battle, si Raden ini minta sama Body Guardnya buat bawa Dewi ke Coban, terserah Coban mana aja, tapi kebetulan yang deket kayanya sih Coban Rondo, jadi dibawa kesana deh.
Singkat cerita Raden dan Joko battle sampe keduanya gugur di medang perang. Nah jadinya si Dewi jadi janda deh, yang bahasa jawanya "Rondo". Nah di bawah Coban Rondo kan ada Batu tuh, katanya sih disitu tempat bersemayamnya sang Dewi.
Abis baca ceritanya gue sempet mikir, ini ada kesamaan nama yang di sengaja atau enggak yah. Setelah itu gue sempet mikir-mikir lagi, kenapa dia ga kawin lagi aja, nanti kan Cobannya ga Rondo, jadi Coban Nikah kek gitu atau apa..
Oiya, ini ada informasi super duper ga penting yang kayanya nanti bakal gue jadiin tugas Master Camp :P
*. Air Terjun Coban Rondo memiliki ketinggian 84 meter.
*. Air Terjun Coban Rondo berada di ketinggian 1.135 meter dari permukaan laut.
*. Suhu rata-rata +/- 22 derajat Celcius.
*. Coban Rondo pertama kali dipergunakan sebagai obyek wisata pada tahun 1980.
*. Coban Rondo berada di desa Pandansari Kecamatan Pujon Kab. malang.
*. Letak Coban Rondo berada dalam wilayah KPH Perum Perhutani Malang.
*. Debit air terjun pada musim penghujan 150 liter/ detik.
*. Debit air terjun pada musim kemarau 90 liter/ detik.
After that, kita foto-foto (walau foto yang ada di Blackberry gue cuman 3). Bisa dibilang waktu itu ada pet show berhubung banyak banget pasangan-pasangan yang cowoknya keliatan kaya binatang peliharan ceweknya -_-" Banyak kejadian lucu dan ga penting juga sih di mana gue sama Fani sama Gilang sempet ngasih bunga ke cewek yang sama. Overall cukup fun buat sebuah perjalanan dan petualangan singkat :D
![]() |
FYI itu sarung tangannya Yeni |
![]() |
Fatma-Gue |
Tidak ada komentar :
Posting Komentar