Oke, sekarang gw ceritakan untuk pertama kalinya mengenai beberapa perubahan dalam hidup gw, sekarang gw kelas XI SMA, dan mengambil jurusan IPA, dan sekarang duduk di kelas XI Ia 2, cerita tentang berbagai Destructive tidak akan lagi mendominasi tidak usah sedih!sekarang kami belum punya nama, tapi, kejadian yang baru aja terjadi ini dan kayanya harus di abadikan disini (padahal ga penting)
selain itu ada perubahan sistem pembelajaran dimana kali ini kami dituntut untuk melakukan moving class (yang menurut pendapat gw seharusnya disebut Moving Student, karena kelas tidak pindah, justru murid yang pindah-pindah). pada sistem ini kelas disebut dengan mata pelajaran masing-masing dan kali ini cerita gw adalah seputar kelas Civics 2 yang artinya PKN yang dulunya merupakan ruang kelas X.5 tercinta.
cerita ini dimulai dari saat kami masih duduk-duduk di depan kelas selesainya sholat, kami mengobrol-ngobrol tentang selaput dara hanya karena sebelumnya kami terus menyebut-nyebut 'kawin sirih' (ya ampun teman sekelas gw sudah rusak semua)
nah tiba-tiba Bayu datang dari sebelah sambil ngoceh
bayu: "sialan, ga ada guru sebentar aja guru BK gw masuk, mana gw sama Bu S***s lagi!"
kita pada ketawa aja, terus si Fahri nanya
fahri:"itu guru BK lw dulu ya del?"
gue: "iya pas di X.5, pokoknya ga asik banget deh, masa buku dibuka-buka, gapenting dah, masuk yang diomongin mati sama neraka, kalo ngomong sama ceweknya ngomonginnya hamil mulu.."
gw tambahin "yang kelewatan sih ada rangkuman di buku itu, masa disuruh dipresentasiin. pulang outbound juga di suruh presentasi soal pesan kesan mengikuti outbound lagi, terus pas baru masuk masa disuruh bikin drama"
semuanya pada ketawa-tawa dengerinnya "Lah apa hubungannya sama BK?"
tapi gw pikir itu udah yang paling parah,
fahri: "tapi kalo bu *d* katanya lebih parah lagi loh del"
HAH? gw kira mami kami tercinta itu udah yang paling-paling
fahri: "emang gimana bu *d* itu"
Fadil: "yah pokoknya ga bisa dibantah deh, waktu itu aja Danan pernah. merasa udah paling bener deh"
gue: "merasa Tuhan dong?"
pada ketawa semua
gue: "tapi yang jelas dia ga kaya pak Parto, kalo pak Parto mah beneran Dewa, iya ga Feb (gw minta persetujuan sama Feby)
tau ga kenapa anak kelas manggil dia dewa? Soalnya dia emang beneran dewa"
semua: "Kenapa?"
gue: "dia ga pernah salah, kalo ada tulisannya di papan tulis yang keliru aja bukan salah dia, itu SPIDOLNYA yang salah!"
it's the fact! he said that everytime he did something wrong!
gue: "lagian dia tuh bisa membuktikan kebenaran, kalo kita udah disediain rumus, dia jabarkan, dia jelasin semuanya, dan herannya itu bener!"
fadil: "tapi berarti kalo kita salah pas ulangan, itu juga bukan salah kita dong? salah pulpennya dong"
gue: "tapi kalian bukan dewa, kalian bisa salah. hahaha."
siang itu jadi terasa ga sepanas seharusnya,
beberapa saat setelahnya Ibu Yustiti dateng
saat kelas baru dimulai, ibu guru tercinta mengabsen kami
kemudian bersiap membagikan tugas kelompok pada kami, dan karena minggu lalu anggota kelompok gw ga enak, gw pengen banget dirombak ulang
ternyata harus ada 5 kelompok YES! minggu lalu kami cuman buat 4 kelompok, KOCOK ULANG! nah ketika semua nama sudah dikumpulkan, kertas-kertas kami diundi, saat pembagian, gw dapet kelompok 5 (YES TERAKHIR!) dan temen sekelompok gw awalnya cowok semua dengan 1 cewek, ditambah 1 cewek yang hari ini ga masuk, nah pas guru gw menimbang-nimbang dan memperhatikan nama Feby, gw teringat dengan kejadian minggu lalu saat Bu Yus mengira Feby adalah perempuan
terus tau-tau temen-temen gw pada teriak
"Feby cewek bu!"
hahahaha Feby Christianto cewek?!
terus ada yang nambahin "nama lengkapnya Feby Cantika bu!"
itu ga salah sih berhubung disana cuman tertulis Feby C.
alhamdulillah pada akhirnya anggota kelompok gw cukup meyakinkan, namun kekacauan terjadi saat cewek-cewek yang duduk dibelakang gw ribut, dan ga henti-hentinya manggil gw fadil
sialan, nama gw fadel, harus berapa kali gw bilang?!
mereka ga bisa bedain gw cuman karena kemiripan nama, padahal jelas tampang kami berbeda 360 derajat (loh sama dong?)
ah gw ga terima diseperti itu kan, mereka minta gw buktiin nama gw beneran fadel
gw ngeluarin kartu pelajar SMA gw, dan tanpa disadari ternyata kartu itu dioper-oper, nah semua orang mengakui gw tampan di foto yang tertera di kartu pelajar itu
YES! suara kemenangan, tapi akhirnya gw jengkel juga pas mereka bilang
"Ini beneran elo del? dulu lo kaya gini del? lo ga jerawatan del? lo mirip Egga deh del"
~_~
itu bener gw, gw juga ga sangka sih bisa setampan itu difoto, mungkin cuman karena jerawat gw ga keliatan aja
tapi begitu gw ngeluarin kartu pelajar SMP gw, langit terasa runtuh, bulan terasa berada di pangkuan, duren berjatuhan, gw pengen pisang goreng! LOH?
komuk (tampang) gw disana sangat abstrak, lebih buruk dari muka aslinya nur said yang udah kena bom kali ya, nah itu baru bisa dibilang gw, padahal jerawat gw lebih ga tampak, tapi rambut kelimislah yang telah merusaknya
whatever
gw minta mereka nanya apa yang ada di kartu pelajar gw
uti: "Golongan darah"
gue: "O" (selang sepersekian detik langsung gw jawab)
uti: "no. induk"
gue: "08091503"
uti: "SALAH LO BUKAN FADEL!" (dengan penuh semangat)
gue: "ARGH SIAL!" (gw beneran teriak, bukan di dalam hati)
gue: "emang berapa no. induk gw"
uti: "080910143"
gue: "argh! gw cuman inget belakangnya 3 doang"
uti: "nah lo bukan fadel"
~_~ whatever
pengaturan kelompok selesai, pembagian tugas dilakukan, semuanya baik-baik saja hingga ibu guru PKN tercinta kami menanyakan
bu yus: "Kelas berapa ini sebelumnya? X.4 atau X.5?"
dengan semangat dan antusias, gw menjawab: "X.5 bu!"
jelas gw merasa perlu memproklamirkan ruang kelas tercinta kami yang telah kami desain sedemikian rupa sehingga bisa bertahan dan terasa nyaman untuk menemani kami belajar selama setahun.
bu yus: "Oh, siapa yang dari kelas X.5? Alumni X.5? itu lemari tolong dibereskan barang-barangnya."
gw diem dan mendekam di tempat duduk gw sambil memegang bagian bawah meja, gw tau teman sebangku gw akan menaikkan salah satu tangan gw. aduh ga jadi bangga deh
gw teriak aja "Sekar sama Etsha bu!"
yes, gw bebas tugas,
tapi gw kalah suara, satu kelas serempak bilang
"Fadel bu..!"
"CREEP!" dalam hati gw ngedumel
dia jalan ke belakan dan manggil gw
bu yus: "Ini buku-buku tolong dibereskan, bilangin teman-teman kamu biar diambil barang-barangnya." dia ngoceh dengan logat padangnya, terus dia ngeluarin buku satu per satu dari dalam lemari
bu yus: "Ini buku punya anak kelas XI?"
gw bilang aja "iya ibu, biasanya kalau habis ulangan ada buku di kolong-kolong meja, nah pas kita bersihin ga kita buangin, semuanya disimpen di dalam lemari"
bu yus: "oh berarti ini yang sekarang kelas XII ya?"
gue: "iya bu, barang-barang kita udah kita beresin" dengan polosnya gw berbicara sambil ngeliatin beberapa mukena yang entah punya siapa tapi yang jelas adalah kepemilikan salah satu dari kami
gw cuek, yang penting akhirnya gw dapet kelompok yang bagus dibanding dengan 1 minggu lalu, alhamdulillah deh dikocok ulang
pembelajaran terasa lebih hebat lagi, bu guru telah menyiapkan peta konsep untuk dibahas, dan semuanya berjalan lancar
tapi saat sampai pada bagian salah satu dari unsur kebudayaan, tulisan yang ada di papan tulis adalah alat-alat peralatan/teknologi
APAAN TUH ALAT-ALAT PERALATAN?
gw ga liat disitu ada tanda &
ALAT-ALAT & PERALATAN
it's okay, nah kita lanjutkan, Adit ditanya apa maksud dari alat-alat dalam unsur kebudayaan dia jawab sebagai Media Komunikasi, terus dibantah,
bu yus: "itu udah kita bahas tadi pada bagian bahasa (salah satu unsur juga), coba ada yang lain, untuk teknologi?"
Fahri temen sebangku gw jawab, PERTAHANAN bu, sebagai pertahanan
NAH APA HUBUNGANNYA DENGAN KEBUDAYAAN?
guru gw meluruskan, "kalau pertahanan mencakup semuanya"
ada yang menjawab "pernikahan bu"
bu yus: "iya, dalam pernikahan itu telah jadi perkembangan kebudayaan"
?!?!?!?!?!
HUBUNGANNYA PERNIKAHAN SAMA TEKNOLOGI APA?
whatever ~_~
pulangnya perut gw sakit abis terkocok-kocok pas anak-anak pada main tepok nyamuk di Pendopo (sebuah permainan kartu yang merupakan pengurutan dimulai dari 2, dan dikeluarkan satu persatu dari tangan masing-masing pemain secara cepat, dan ketika kartu yang keluar sesuai dengan yang disebutkan sesuai pengurutan, harus ditepuk dengan semangat dan antusias) walau gw ga ikut main, aura permainan juga terasa, tololnya mereka nepok udah kaya ngelambai manggil taxi, abisan alus banget kaya homo ngelus-ngelus apa gitu
nah setelah Eric dan Raymond menghabiskan kartu mereka, tersisa Arif dan Bayu. mereka kaya orang tolol, apalagi Arif yang pas main ngebacot mulu sambil ketawa-tawa sampe-sampe kartu yang disebut sama yang keluar bener dia ga ikutan nepok, apalagi pas untuk pertama kalinya urutan sampai pada Jack (10 menit main kartu ga pernah lewat dari 9), ada yang tolol pas dia tau-tau nepok kartu yang seharusnya 4 tapi kartu yang keluar 3. dia pikir baru sampe 3, padahal jelas-jelas udah ada 3 kartu disitu, yang berarti udah disebut 2, 3, dan 4
paling begonya pas Bayu ngeluarin angka 2 langsung dia tepok, diambil arif, dikocok, keluarin lagi 2 langsung ditepok, diambil bayu, dikocok, keluarin lagi 2 langsung ditepok, gitu terus sampe hampir 7x, asli tolol, KAPAN KELARNYA?
anyway, just enjoy it.
Regard, Black Raven - Kuroi Karasu
Tidak ada komentar :
Posting Komentar